"Alea. kamu gak papa?" tanya penyelamat Alea.
Alea mengedipkan matanya pelan."Keanu." Suara Alea terdengar pelan dan lemah.
"Kita ke ruang kesehatan!"
Keanu segera menggendong Alea meninggakjan ruang berenang. Nathan yang terlambat membantu, meremas kuat ponselnya, menahan emosi saat melihat Keanu pergi bersama Alea.
"Lu ga bisa berenang?" tanya Keanu saat mereja sudah di ruang kesehatan.
"Bisa, tapi tadi kakiku kram, ga bisa digerakin," jawab Alea.
"Kaget ya. Ati-ati lain kali ya. Clarisa masih bakal jahilin lu. Gw tinggal dulu ya. Nanti gw ke sini lagi," kata Keanu sambil mengacak poni Alea.
Alea kaget dengan perlakuan manis Keanu padanya. Wajahnya sampai merona karena Keanu.
Senyum manis Keanu membuat badan Alea yang kedinginan jadi menghangat.
"Ya ampun baju ku basah semua. Aku harus ambil baju ganti di lokerku," kata Alea.
Saat Alea akan membuka pintu ruang UKS, tiba-tiba ada seorang penjaga kebersihan masuk ke dalam.
"Mbak Alea ya?" tanya wanita paruh baya itu.
"Iya," jawab Alea bingung.
"Ini ada titipan dari Mas Keanu buat mbak."
Wanita itu membawa kantong plastik dan menyodorkannya ke Alea.
"Enak ya mbak, punya pacar cakep. Perhatian pula." lanjutnya.
"Haaah pacar? Pacar siapa bu?"
"Pacar Mas Keanu lah. Kalo bukan pacar, masa iya kirim barang pribadi beginian."
Alea membuka bungkusan plastik dari wanita paruh baya itu dan dia melihat isi di dalamnya.
'Astaga!! Keanu kirim beginian?' kata Alea dalam hati.
Dia melihat ada pembalut wanita dan pakaian dalam wanita di sana. Mata Alea sampai membulat karena kaget.
"Makasih ya bu," ucap Alea.
Alea ke kamar mandi, dia ingin segera berganti pakaian karena badannya sudah kedinginan.
Di dalam plastik itu ada baju kaos yang ukurannya besar sekali, Alea yakin itu pasti kaos milik Keanu.
Ada celana olah raga juga di sana yang ukurannya juga besar. Alea memakainya sementara dan pergi ke kelasnya untuk mengambil rok seragam miliknya.
Alea kembali ke ruang kesehatan. Dia kaget sudah ada Nathan di sana. Pemuda itu berdiri di dalam ruang kesehatan berhadapan dengan Alea.
"Katanya sakit, masih sempat keluyuran," kata Nathan sambil menuju ke sebuah ranjang dan menutup tirainya.
"Habis ganti baju kok, kalo pake baju basahkan bisa masuk angin ntar," jawab Alea.
Alea menuju ke tempat tidurnya dan berbaring di sana sambil memainkan ponselnya. Dia malas berurusan dengan orang egois dan menyebalkan itu.
"Baju siapa yang lu pake? Sepertinya itu bukan ukuran lu?" tanya Nathan dari ranjang sebelah.
"Apa urusanmu. Yang pasti ini bukan bajumu." jawab Alea ketus.
"Baju Keanu?"
"Emang kenapa kalo baju Keanu. Masalah buatmu?"
"Ada hubungan apa kalian?" tanya Nathan makin kepo.
"Eh ternyata orang paling penting di sekolah ini punya rasa kepo juga ya. Ga salah tuh?" ucap Alea sambil sedikit meledek.
Nathan yang mendengar ucapan Alea semakin geram pada Alea. Kalau saja Alea bukan orang yang dia sayang, pasti dia akan menghabisi gadis itu.
Nathan mencoba tidur di ranjangnya, dia mencoba untuk sedikit menenangkan emosinya.
Cemburu?
Apa mungkin dia sedang cemburu saat ini?
Sepertinya Keanu menaruh hati pada Alea. Keanu tidak seperti ini pada sembarang wanita. Meskipun Keanu yang paling banyak dekat dengan gadis-gadis, tapi tidak untuk sampai berkorban seperti itu.
"Makasih ya, udah beliin barang penting aku," kata Alea.
Nathan yang ada di ruangan sebelah terbangun mendengar ada suara orang yang sedang ngobrol. Matanya langsung terbuka lebar karena tidak suka dengan obrolan itu.
"Bajunya kegedean ya?" kata Keanu sedikit terkekeh.
"Iya, tapi ga papa lah, ga ada lagi soalnya. Aku jadi punya utang dua ke kamu."
"Utang apaan?"
"Sapu tangan kamu ama baju ini. Aku lupa mulu mau kembaliin sapu tangan kamu."
"Ya ampun, aku aja lupa loh kalo pernah pinjemin kamu sapu tangan. Kamu udah baikan belum?"
"Udah,"
Nathan meremas bantal di ranjangnya. Hatinya meradang dan penuh emosi. Dia tidak suka mendengar cara Alea ngobrol dengan Keanu. Caranya bicara seperti sedang bermanja pada laki-laki itu.
Kraaakk...
Nathan membuka tirai yang menutupi ranjangnya dengan kasar. Dia ingin segera pergi dari tempat itu. Hatinya panas saat ini.
"Nathan?! Lu di sini juga?" tanya Keanu yang melihat Nathan berjalan ke arah pintu.
"Gw ga bisa tidur gara-gara kalian berisik!!" ucap Nathan ketus.
Nathan pun akhirnya keluar dari ruang kesehatan. Dia bahkan sampai membanting pintu.
"Nathan kenapa?" tanya Keanu.
"Ga tau, dari tadi juga udah uring-uringan begitu. Lagi sensi kali dia," jawab Alea.
"Bisa jadi. Soalnya tadi di kolam renang dia juga banyak marah-marah. Ga jelas alesannya kenapa. Ke kantin yuk, laper perutku," ajak Keanu.
Alea menjawab dengan anggukan dan tersenyum. Dia turun dari ranjangnya dan berjalan di samping pemuda tinggi itu.
"Eh, tapi..."
"Ga pake tapi, ayo jalan."
Di sepanjang koridor sekolah, Alea menjadi perhatian semua orang. Bagaimana tidak, dia berjalan dengan salah satu orang yang diinginkan oleh semua makhluk wanita di sekolah ini.
Apa lagi saat ini dia juga memakai kaos milik Keanu. Ini akan membuat iri banyak gadis di sekolahnya.
Keanu berjalan di depan Alea. Alea berjalan sambil menundukkan kepalanya. Dia takut jika melihat tatapan mengintimidasi para gadis di sekolahnya.
"Aduuh," keluh Alea saat dia menabrak sesuatu di depannya.
"Jalan tuh liatnya ke depan, jangan nunduk begitu, Lea." kata Keanu yang sengaja berhenti di depan Alea.
"Apa kamu ga lihat pandangan semua gadis pemujamu? Mata mereka kaya siap lempar pisau ke aku tau ga?" kata Alea.
"Kamu bisa tau bahasa begituan dari mana? Doyan baca puisi ya kamu?" kata Keanu sambil terkekeh.
Keanu membungkukkan badannya sedikit, sehingga wajah Alea dan wajah Keanu kini berhadapan. Alea sampai memundurkan kepalanya karena kaget.
"Kamu cantik, jangan disembunyiin cantiknya. Jalannya yang pede ya," ucap Keanu lembut sambil tersenyum.
Wajah Alea terasa seperti terbakar saat ini. Dia baru pertama kali mendengar ada yang memujinya cantik selain orang tuanya dulu.
Alea menundukkan wajahnya. Dia tidak mau Keanu melihat wajahnya merona saat ini. Mereka melanjutkan langkah mereka ke dalam kantin.
"Tunggu sini ya, aku pesen makanan dulu," kata Keanu.
Alea duduk di kursi menunggu Keanu. Dia melihat ponselnya dan menulis pesan untuk Kamila.
Alea : Lagi dimana?
Kamila : Aku lagi di kelas. Kamu lagi dimana?
Alea : Lagi di kantin.
Kamila : Ama siapa?
Alea : Keanu
Kamila : Alea bener ya kabar kalo kamu suka ama Keanu?"
Alea : Hah kabar apaan itu? Kabar murahan dari mana itu?
Kamila : Udah banyak yang tau.
Bruukk
Ada barang jatuh di depan Alea. Rupanya itu nampan makanan. Alea melihat orang yang membawa nampan makanan itu.
"Nathan," kata Alea terkejut saat melihat Nathan membawa makanannya dan duduk di depannya.
"Makanlah. Kamu habis sakit, harus makan enak," kata Nathan sambil mendorong nampan itu ke depan Alea.
"Tapi, itu... Kean..."
"Makan buruan."
Alea menatap wajah Nathan, dia tidak berani dan tidak kuasa menolaknya. Nyali Alea mengkerut saat berhadapan dengan Nathan. Dengan terpaksa dia mengambil sendok di atas nampan itu.
Saat Alea hendak menyendok sup di depannya, tiba-tiba Keanu datang.
"Ngapain lu di sini?" tanya Keanu sambil menatap tajam ke Nathan.
"Emang ga boleh kalo gw di sini? Ini tempat umum. Alea, cepat makan sekarang!"
Alea bingung, dia menatap wajah Nathan dan Keanu bergantian. Dia makin takut dan bingung harus berbuat apa.
"Alea, makan," kata Nathan.
"Alea, makan yang ini saja. Ini pesananmu," kata Keanu.
Alea terdiam dan tak bergerak. Dia bingung harus melakukan apa.