Kolam Renang

1179 Kata
Pagi ini semua siswa tingkat 2 sudah berkumpul di kolam renang. Saat Alea masuk ke area, sudah banyak siswa yang berganti pakaian, bahkan sudah ada yang masuk ke air. "Lea, ga ganti baju?" tanya Kamila. "Aku lagi dapet, Mil. Mau pinta ijin Pak Bagas ga ikutan berenang kali ini," jawab Alea. "Emang boleh?" "Ya di coba aja. Lagian ga lucu juga kali kalo tiba-tiba ntar airnya jadi merah karena aku. Lagi deres ini soalnya." "Ya udah minta ijin sana. Aku ganti baju dulu ya." Kamila masuk ke toilet ingin berganti baju. Alea yang sudah memakai traning olah raga dan kaos, mencari sosok guru olah raganya, Pak Bagas Asmara. Mata Alea menangkap sosok super Boy's yang baru datang ke area kolam. Para gadis sudah mulai saling menjerit, saat beberapa dari mereka sudah mulai memamerkan d**a bertoples ria. "Aahh super model lewat rupanya. Eh itu ada Pak Bagas," bisik Alea pelan. Alea menemukan sosok Pak Bagas yang juga baru masuk ke area berenang. Alea segera berjalan dengan hati-hati menemui Pak Bagas. Alea berjalan mendekati Pak Bagas dengan langkah ringan. Dia bahkan melewati Super boy begitu saja sampai membuat kelompok pemuda tampan itu melihat ke arahnya. "Pagi pak," sapa Alea. "Ya kenapa?" tanya Pak Bagas. "Saya mau minta ijin ga ikut masuk ke kolam hari ini, pak," kata Alea berhati-hati. "Ga masuk ke kolam? Kenapa?" "Saya lagi dapet pak," jawab Alea. "Dapet? Dapet apa?" tanya Pak Bagas. "Hmm anu pak... lagi masalah bulanan cwe," terang Alea sedikit malu. "Ga bisa jadi alesan!! Ganti dulu kan bisa." "Tapi pak..." "Kalo air tiba-tiba jadi merah, ga ngeri tuh pak," kata seseorang di belakang Alea. Alea menoleh ke belakang. Dia ingin melihat siapa yang tiba-tiba ikut berkomentar. "Keanu," kata Alea kaget. "Iya juga ya. Kamu bantu beresin aja lah kalo gitu. Tapi poin kamu saya kurangi ya, soalnya kamu ga ikut," "Iya pak, ga papa. Udah resiko saya." Alea sudah mendapatkan ijin dari Pak Bagas. Dia melepas sepatunya dan menyimpannya di loker. "Suiiiitt..." suara suitan terdengar di seluruh ruangan. Rupanya barisan super model wanita sudah datang. Dengan menggunakan hotpen super pendek dan kaos ketat, Clarissa dan genk-nya kompak masuk ke area dengan memamerkan kaki jenjang dan body aduhai mereka. "Lea, udah ijin Pak Bagas," tanya Kamila. "Udah, disuruh bantu beresin aku nanti." "Ya udah, aku gabung ama yang lain dulu ya." Kamila pergi menuju ke kolam untuk bersama teman-teman yang lain. Alea duduk di tepi kolam renang yang masih kering. Alea ingin memasukkan sedikit kakinya merasakan sejuknya air kolam. Dia memainkan air dengan tangannya. Tiba-tiba matanya bertabrakan dengan mata Nathan yang sedang berbaring di dipan santai. Alea tidak ingin mencari masalah lagi, dia segera mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Priiiiit," suara peluit panjang berbunyi. Seluruh siswa berkumpul di tempat Pak Bagas berdiri. "Hari ini, murid tingkat dua akan diadakan pengambilan nilai berenang. Nanti akan saya tes satu persatu, gaya apa saja yang sudah kalian kuasai. Berikan penampilan terbaik kalian. Terakhir akan saya adakan lomba renang untuk putra dan putri. Haikal, pimpin pemanasan dulu sekarang," kata Pak Bagas memberikan arahan. "Baik pak," ucap para siswa bersamaan. Alea yang tidak ikut acara ini, hanya duduk di anak tangga tempat papan lompat tinggi. Entah kenapa matanya mengarah ke Nathan yang berdiri di menghadapnya. Keanu dan Nathan mulai melepas kaosnya. Suara teriakan histeris segera terdengar memekakkan telinga. Baru kali ini Alea melihat badan Nathan dan Keanu toples. "Waah... seandainya gw diijinkan megang dikit aja badan mereka, pasti seneng banget gw," kata seseorang yang duduk di sebelah Alea. "Alea, lu kan pernah rasain d**a Nathan. Gimana rasanya di sana? Enak ga?" "Hah rasanya d**a Nathan? d**a ya tulang lah, keras. Es krim yang enak," jawab Alea asal. "Ah, beneran ga normal lu." Para gadis di sebelah Alea terus memuji ketampanan dan body perfect Nathan dan teman-temannya. Alea akui memang body Nathan dan teman-temannya sangat bagus. Kencang dan ideal dengan tinggi mereka. Pada saat giliran super seksi beraksi, sahutan kembali terdengar. Kali ini para cwo yang bersahutan mengerubungi tubuh sintal dan seksi mereka. Alea sedikit melirik ke tubuhnya yang kurus dan biasa saja. Pasti sangat memalukan kalau berdiri di dekat mereka. "Kita istirahat sebentar. Sebelum pertandingan renang 400 meter di mulai," teriak Pak Bagas. Para siswa membubarkan diri, termasuk Alea yang ingin menemui teman-temannya. "Eh pelayan, jangan diem aja lu. Clarisa minta diambilin makanan. Bawa semua pesenan yang di sini," kata Martha sambil memberikan kertas untuk Alea. "Kok aku sih," Alea sedikit protes. "Lu kan pelayan.. Buruan ambil. Awas ya kalo ada yang salah." Demi menghindari hal yang tidak di inginkan, Alea mengalah. Dia membawa kertas itu dan pergi ke area makanan. Ternyata ada kerumunan di depan penjual makanan. Mereka semua antre untuk memdapatkan makanan. Tiba-tiba orang yang di depan Alea minggir seolah membuka jalan untuk Alea. Alea melihat ke belakang, dia sudah bisa menebak, pasti para pangeran tampan sedang menuju kemari. Dan benar saja, Keanu dan Raka sedang menuju ke kantin. Keanu menarik tangan Alea mendekat ke penjaga kantin. "Pesen duluan gih," kata Keanu sambil tersenyum ke Alea. "Makasih, Kean," jawab Alea. Alea segera memberikan kertas catatan dari Martha ke penjaga. "Banyak bener? Buat lu semua itu?" tanya Raka heran. "Bukan, pesenan Clarissa ama temen-temennya." "Jadi lu juga buka jasa pesen antar juga disini. Omaygot ... kayanya naluri pelayan lu udah mulai mengalir di sel darah lu ya," kata Raka sambil menyeringai. "Asal itu bisa bantu orang, kenapa ga. Kan itu juga perbuatan mulia," jawab Alea enteng. "Ini baru namanya Alea. Gw suka kalo lu kaya gini." Keanu tersenyum manis ke Alea. Alea membawa pesanan Clarissa dalam plastik besar. Dia memberikan pesanan itu ke meja tempat Clarisa dan teman-temannya duduk. "Ini pesenannya, tagihannya bayar sendiri ya," kata Alea sambil meletakkan plastik besar itu di atas meja. "Aduuh makasih loh ya. Seneng deh sekarang punya pelayan baik. Lain kali buka pengumuman donk kalo lu buka jasa delivery servise," ucap Wilona yang disambut tawa teman-teman mereka. Alea tidak menanggapinya, dia memilih untuk segera pergi dari tempat itu. Dia ingin membereskan barang yang berserakan di pinggir kolam renang. Saat Alea berbalik, tiba-tiba ada tangan usil yang mendorong tubuhnya. Tangan Clarissa dan Martha yang duduk di dekat Alea berdiri, mendorong tubuh Alea keras sehingga tubuh Alea terjungkal masuk ke dalam kolam yang sudah sepi. "Aaahhhh...!!" Alea berteriak dan seketika suara tumbukan antara tubuh dan air terdengar keras. Bruullp... bruullp... Alea berusaha berenang, tapi malang sekali nasibnya, kakinya tiba-tiba kram sehingga dia tidak bisa menggerakkan kakinya. Suara tawa terdengar dari berbagai arah yang menertawakan Alea yang tercebur ke kolam. Alea yang panik mulai menghilang. Kepalanya timbul tenggelam dalam air seolah dia akan tenggelam. Byuuurr... Sebuah tubuh toples melompat masuk ke dalam air menyusul Alea yang mulai kesusahan bernafas. Dia memegang tangan Alea dan membawanya ke tepi. Alea sudah lemas, dia sudah dibopong oleh orang itu dalam gendongannya. "Alea... sadar Alea," kata orang itu sambil menepuk-nepuk pipi Alea. Orang itu terus memanggil nama Alea bahkan terkadang dia memencet hidung Alea, agar Alea segera sadar. Saat orang itu hendak memberikan nafas buatan dari mulut ke mulut, tiba-tiba Alea tersadar. "Uhuk... uhukk..." Alea terbatuk dan mengeluarkan air dari mulutnya. "Alea, kamu ga papa?" tanya orang yang didepan Alea.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN