Pemantik Api

1058 Kata

Alea mencoba menikmati pertandingan. Dia tidak berani melihat ke arah samping, di mana Luna tengah berada. Saat Marcho masuk, Nathan yang tengah bermain di lapangan sejak tadi, tidak sengaja melihat kehadiran Alea di sana. Dia sempat tersenyum dan sedikit melambai pada wanita cantik yang tengah menjadi penyemangatnya itu. Aleah hanya tersenyum tipis lalu mengeluarkan roti lapisnya. Perutnya sudah keroncongan dan dia mulai makan sambil melihat tontonan gratis di depannya. “Nathan hebatkan?” ucap Luna tiba-tiba Alea yang mulutnya sedang mengunyah roti lapis, dibuat menoleh. Dia melihat ke arah Luna yang tengah teersenyum sambil melihat ke arah lapangan. Luna balas melihat ke arah Alea. “Benerkan kataku, Nathan itu emang keren,” ulang Luna lagi. “I-iya, Kak,” jawab Luna pelan sambil me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN