Pembakar Baru

1183 Kata

“Than, buruan!” panggil Marcho. Alea mendongakkan kepalanya. Dia menatap Nathan yang tengah menatapnya tajam. “Apa pilihanmu?” tanya Alea pelan. Nathan menarik napas dalam. Dia memperkuat pegangannya pada pergelangan tangan Alea. “Tunggu aku 15 menit lagi. Aku akan selesaikan tanggung jawabku. Jangan pergi ato aku susulin kamu ke sana!” tegas Nathan mengambil keputusan. Alea hanya terdiam mendengar pilihan Nathan. Dia tidak menyangka kalau pria di depannya itu bisa menjadi bijak, alih-alih menjadi egois seperti biasanya. “Titip,” ucap Nathan sambil memberikan handuk di tangannya lalu mengacak ikatan rambut Alea yang masih di atas kepalanya. “Eh, ma—“ Alea belum sempat menyelesaikan ucapannya, tapi Nathan sudah berlari pergi masuk ke lapangan lagi. Pria itu sempat melempar senyum da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN