“Nathan,” panggil Alea pelan. “Hemm, apa?” jawab Alea sambil terus menyetir. “Ak-aku gak enak tau sama Kak Luna,” ucap Alea. “Gak enak kenapa?” “Iih ... kamu ini gak peka banget sih! Ya gak enak lah.” Alea geram pada Nathan yang tidak mengerti juga maksudnya. “Karena kita deket?” “Iya.” “Eh bukan! Mana ada kita deket. Kamu yang deketin aku ya!” Alea membenarkan ucapannya. Nathan tersenyum. “Iya deh, aku yang deketin kamu. Trus kenapa emangnya?” tanya Nathan balik sambil memarkir mobilnya di belakang mobil Marcho. “Ih tau ah! Kamu ngebelin!” Alea kesal karena Nathan tidak kunjung mengerti apa yang dia maksudkan. Bibirnya sudah kembali cemberut, menahan kesal pada pria yang ada di sampingnya. Nathan tersenyum dan melepas sabuk pengamannya setelah memastikan mobilnya sudah terparki