POV Adi Benar rupanya, Anyelir masih mencintaiku. Kemarahannya malam ini, membuatku semakin yakin jika wanita itu memang masih memiliki perasaan untukku. Tentu saja aku merasa senang akan hal itu, meski aku tidak akan melakukan apa pun selagi Anyelir masih berstatus istri dari Ferdi. Aku pulang, setelah Anyelir mematikan sambungan telepon secara sepihak. Wanita itu sengaja menutup telepon lebih dulu, karena tak ingin mendengar ucapanku. Sembari mencoba fokus pada kemudiku, aku tersenyum membayangkan ekspresi kesal Anyelir saat ini. Bibirnya pasti mengerucut, matanya sedikit memicing dan alis yang menyatu. Lucu sekali pasti ekspresinya saat ini. Keesokan harinya, aku sengaja datang lebih pagi untuk mengantar anak-anak ke sekolah, meski Mbak Tuti sudah mengabariku jika anak-anak akan meng