POV Adi Setelah banyak hal yang sudah kami lewati, terutama rasa sakit yang kuberikan pada Anyelir, aku memahami mengapa wanita itu memilih menghindariku selama 5 tahun terakhir ini. Tidak benar-benar menghindariku memang. Anyelir masih bersedia berkomunikasi denganku melalui pesan dan telepon. Namun itu pun hanya membahas soal anak-anak dan sesekali aku akan menanyakan pendapatnya mengenai perempuan-perempuan yang tengah kudekati. Akan tetapi, Anyelir membangun tembok tinggi ketika aku coba menanyakan kabarnya. Wanita itu akan segera mengakhiri pembicaraan kami. Aku masih tidak ingin menerka jika Anyelir masih mencintaiku. Alih-alih mencintaiku, mungkin saja Anyelir justru membencinku. Sangat membenciku. Selama ini dia masih bertahan berkomunikasi denganku, semata hanya karena anak-ana