POV Adi Pada akhirnya, Aruna membatalkan pertunangan kami. Di hari pertunangan kami, Aruna tidak datang ke lokasi acara, bahkan nomornya pun tidak bisa dihubungi. Hanya saudara dari pihak Aruna yang datang menemuiku dan keluarga besarku, memberitahukan jika Aruna ingin membatalkan pertunangan kami. Aku pun pada waktu itu hanya bisa mengucapkan permohonan maaf pada perawakilan keluarga Aruna tersebut. Aku paham sekali apa yang dirasakan Aruna. Aruna pasti merasa aku telah memanfaatkannya dan menjadikannya sebagai pelarian. Meskipun hal itu memang benar, namun soal pernikahan, aku benar bersungguh-sungguh. Aku ingin membina rumah tangga yang baru bersama Aruna. “Maafkan saya sekali lagi ya, Pak. Lagi-lagi saya telah mencoreng nama Bapak dan Ibu,” ucapku penuh sesal pada Bapak. Kami saat