POV Adi Seharian ini aku merenungi semua yang telah terjadi. Aku telah dipencudangi oleh Kinanti. Kinanti tidak hanya telah melemparkan kotoran ke wajahku. Dia juga telah menyalahgunakan kebaikan dan pengorbananku. Dan bodohnya aku selama ini tertipu oleh kepolosan dirinya yang ternyata hanya pura-pura. Kinanti tak ubahnya jal4ng yang sudah memporak-porandakan tidak hanya hidupku, tapi juga harga diriku. Bodohnya aku selama ini percaya dengan kepolosannya. Bodohnya aku yang menolongnya demi menyelamatkan nama baiknya dengan mengorbankan Anyelir dan anak-anak. Padahal selama ini aku benar-benar tulus membantunya. Sejak Melati meninggal dunia, aku mengambil alih tanggung jawab perempuan itu dengan membiayainya, anak dan ayahnya. Tak kusangka, Kinanti justru bertindak murahan dengan menjual