POV Adi “Amora, Ibuku sakit. Aku ingin mengajakmu menjenguknya, apa kamu bisa cuti?” tanyaku pada calon istriku melalui sambungan telepon. Terdengar helaan napas berat di seberang sana. “Abang, tidak bisa. Aku sedang banyak sekali pekerjaan,” sahut Amora yang membuatku sedikit kecewa. “Tapi, Ibu mau ketemu kamu.” “Nanti aku video call ke Ibu ya. Aku juga akan kirim bunga dan makanan untuk Ibu.” “Tapi, Amora. Ibu pasti lebih senang kalau kamu bisa datang menjenguk meskipun hanya sebentar. Atau kamu bisa naik kereta cepat supaya bisa bolak-balik dalam sehari, bagaimana?” saranku dan berharap Amora setuju. “Tidak bisa, Abang. Besok aku juga ada pertemuan dengan rekan-rekan dosen dan harus syuting video juga.” “Tidak bisa diundur memangnya?” tanyaku kecewa. “Tidak bisa. Abang ngertiin