POV Anyelir “Papa, sudah, Pa. Lathif mohon.” Lathif muncul dari dalam rumah dengan wajah yang sudah bersimbah air mata. Aku segera memeluknya. Kami berpelukan sembari memohon pada Adi untuk berhenti memukuli Ferdi. “Kita pergi dari rumah ini sekarang.” Adi yang sudah menjauhkan diri dari Ferdi menghampiri Lathif. “Ayo, kemasi barang-barangmu dan Reza!” perintahnya. “Di ….” Aku ingin melarang, tapi rasanya juga tidak pantas karena Ferdi memang bersalah. Adi hanya menatapku tajam, lantas menarik lengan Lathif untuk masuk ke dalam rumah. Sepeninggal mereka, aku membantu Ferdi, memapahnya untuk masuk ke dalam rumah. Aku membantu Ferdi untuk duduk di sofa ruang tengah. “Abang tunggu sebentar ya, aku ambil obat dulu,” kataku sembari masih tetap menangis. Aku menangisi semuanya mengapa men