Salah Sasaran

1125 Kata

Daniel tidak pernah menyangka jika ia akan menjemput kekasihnya di apartemen Zidan tanpa sebuah pemberitahuan lebih dulu. Pagi tadi ketika ia berniat mengajak Anisa sarapan, wanita itu mengatakan jika dirinya tidak sedang berada di kos. Tentu saja jawaban Anisa tersebut membuat banyak hal berputar di kepala Daniel. Perlahan, eksistensi cemburu hadir, meresap sedikit demi sedikit di dalam hatinya. “Morning, Niel.” Anisa membukakan pintu dengan wajahnya yang ceria. ‘Malam seperti apa yang dilewati kekasih hatinya?’ Daniel mulai bertanya-tanya mengenai hubungan yang terjalin di atas status persahabatan Anisa dan Zidan. “Sorry nggak ngabarin kalau aku nginep ditempat Zidan.” Daniel menggelengkan kepalanya— seolah berkata ‘tidak apa-apa’, sebelum melangkahkan kakinya satu step untuk mendaratka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN