Andrean Dan, bisa ketemu?! Ada yang pengen gue omongin. Soal syarat yang lo ajuin. Andrean gelisah menunggu balasan pesan yang dirinya kirimkan beberapa saat lalu pada sahabatnya. Sudah sepuluh menit ia menanti, dan kolom chat yang menunjukkan Zidan sedang online tersebut tak kunjung membalas pesannya. Mungkinkah pria itu sedang menghubungi Anisa?! Tapi apa benar?! Andrean yakin setelah pulang dari rumah sakit, kekasih yang sedang mengandung darah dagingnya itu pasti tinggal di apartemen sahabat mereka. Zidan yang begitu protektif tak akan mungkin membiarkan Anisa sendirian di dalam kamar kosnya. Terlebih dari informasi yang dirinya dapatkan, Anisa juga tak menghadiri kelas— sama persis seperti dirinya. Jadi siapa yang sedari tadi pria itu hubungi?! Tak sabar. Andrean kembali menuli