Memilih Hati

2150 Kata

Jihan berada di ruangannya sambil melakukan video call dengan putri semata wayangnya di laptop, sedangkan ada beberapa berkas yang dibawakan oleh Almayandi—tangan kanan Jihan selama ini. Banyak seklai berkas yang harus ditandatangani dan juga harus dibaca dengan teliti, tapi Renata sangat rindu terhadapnya. Mau tidak mau dia bekerja sambil melakukan video call. “Apa di lapangan baik-baik saja, Al?” Pria bertubuh sedikit gelap dan tubuhnya cukup berisi dan umurnya yang belum genap tiga puluh tahun ini sudah menjadi orang kepercayaannya sejak pertama kali membangun perusahaan ini. Sampai sekarang Jihan masih tetap mengistimewakan anak buahnya yang satu ini. Dengan berdiri menunggu file selesai ditandatangani, pria itu berusaha menjawab pertanyaan Jihan. “Sepertinya tidak ada masalah. S

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN