Mereka tidak akan bisa kabur lagi." *** Keesokannya... "Hatsyi!" Steve menoleh ke Lila yang barusan bersin. Adiknya itu memang sensitif terhadap dingin. "Ngapain ikutan kalau nggak terbiasa dingin? Balik ke kamar rawat, sana. Di sana hangat." Lila menggeleng, terus mengikuti di belakang Steve, menuju ruang mayat dalam rumah sakit itu. "Aku mau ngawasin Stitchy, kalau-kalau Stitchy nanti mencuri mayat di dalam." Steve memutar bola matanya. Pemikiran adiknya itu perlu didaur ulang! Dengan hati-hati Steve membuka pintu, lalu terkejut saat mendapati dokter Daniel berdiri tepat di depan pintu masuk dengan postur bersedekap. "Anak nakal!" serunya, lalu menjitak kening Steve. "Dokter...." Steve merengut sambil mengusap dahinya. "Aku mohon, Dok, sekali ini, aja, ya?" Steve memel