11. Naga dan Phoenix

1045 Kata

"Ibu tetap harus melakukan sesuatu untuk menghibur psikis Lila yang agak syok karena kejadian itu, kan?" Nisa menatap Riani. Ada kesal, marah, dan ketakberdayaan dalam ekspresi wanita paruh baya itu. "Apa pun, katakan apa pun yang Nak Lila minta." Jika ditanya apa yang dia minta, tentu saja Lila akan menjawab 'keripik kentang' tapi Riani tidak akan membiarkan Lila buka suara. Riani berkata, "Dira pernah bilang, di kamarnya ada beberapa lukisan bagus. Lila menginginkan salah satunya. Bolehkah kami memeriksa kamar Dira?" Nisa bangkit. Awalnya marah karena barang-barang putrinya tidak boleh disentuh orang lain, tapi saat bertemu netra cokelat Riani yang tajam, wanita itu mengalah. Dia berkata, "Mari, saya tunjukkan kamarnya." Riani bertukar pandang dengan Steve-Farel, lalu menyusul Lila

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN