Gisna mematung di tempatnya. Tubuh suaminya bergetar dengan hebat kemudian mengejang seketika. Semua layar yang ada di samping pria itu berbunyi kencang. Gisna hanya bisa menatap suaminya dengan tatapan kosong. Seseorang merangkul bahunya, menariknya mundur tepat ketika paramedis datang. "Kita keluar, Sayang." Itu suara Amma. Gisna menoleh. "Amma.. Aa.." tunjuknya pada suaminya. Nyonya Karin hanya mengangguk dan terus membawa tubuhnya keluar ruang ICU itu. Ibu mertuanya mendudukkan Gisna di kursi panjang di antara lorong. Gisna terduduk dalam diam. Suara teriakan bernada perintah hanya berlalu di kepalanya. Ia memilin tangannya. Berdoa dalam gumaman semoga Tuhan mengembalikan pria yang dicintainya. Ini bukan kali pertama Lucas mendapatkan serangannya. Tapi selalu saja menakutkan baginya