Pulang kantor, Ganjar sudah menanti Gisna dan Meta di lobby. Pria itu melambaikan tangan dengan senyum ramah mengembang di wajah manisnya. Ya, Ganjar itu tidak tampan. Tapi manis, dan sikap ramahnya memberi nilai plus untuk kemanisannya. "Sore, Nyonya-nyonya." Sapanya saat keduanya mendekat. "Dia yang nyonya. Aku masih nona." Ralat Meta. Mereka berjalan beriringan menuju luar kantor dan membalas sapaan security yang sedang berjaga. "Iya, tapi kan kamu calon nyonya nya aku." Goda Ganjar seraya mencolek dagu Meta. "Apaan sih, receh banget." Meta menepis tangan Ganjar. Namun meskipun menolak, tapi wajahnya merona. "Kita kemana sekarang?" "Makan malam, habis itu nganterin Nyonya nya bos pulang. Habis itu baru deh kita bisa berduaan." Jawabnya seraya membuka kunci mobil. Meta duduk di sam