Pagi hari, Sandra dikejutkan oleh kedatangan seorang perempuan cantik bersama Rion. “Halo, Sandra. Aku Sabrina. Kekasih Rion.” Perempuan yang datang bersama Rion itu memperkenalkan diri. Mengulurkan tangan kanan sambil tersenyum. Sandra mengulir bola mata hingga tatapan mereka bertemu. Beberapa detik kemudian Sandra menurunkan pandangan matanya. Melihat tangan Sabrina masih menggantung, akhirnya Sandra menyambutnya. “Hai.” Melepas kaitan tangan mereka, Sandra mengangkat kembali kepalanya. “Aku tinggal masuk dulu,” kata Rion, berpamitan pada sang kekasih, yang langsung menganggukkan kepala. Rion sama sekali tidak menyapa Sandra. Pemuda itu langsung mengayun kedua kakinya. Dua gadis itu mengikuti pergerakan Rion masuk ke dalam rumah dengan sepasang mata mereka. “Bagaimana tidurmu semal