Dengan dua tangan bersedekap di depan d**a, Sandra menatap lurus pria yang baru saja membuka pintu. Ekspresi wajah gadis itu kali ini terlihat datar. Tidak ada sedikitpun senyum yang sering menghias wajah cantik gadis tersebut. Sandra menarik dalam-dalam napasnya. Beberapa menit lalu dia sudah berjalan tanpa tujuan hanya untuk bisa menemukan seseorang lalu meminjam ponsel. Dia berniat menghubungi Frida. Namun, satu pemikiran muncul begitu saja mengingat keinginan aneh Rion. Rasanya aneh mengetahui Rion ingin dibelikan cemilan. Sandra curiga itu hanya alasan agar dia meninggalkan ruang rawat Rion. Sandra akhirnya memutuskan untuk berbalik dan kembali ke ruang rawat Rion. Namun, Sandra sengaja tidak masuk. Sandra hanya diam berdiri di depan pintu, seolah tahu tak lama lagi pintu di depanny