Rion kesal karena Sandra tidak beranjak dari kamar rawatnya sedetik pun. Pemuda itu menghentak keras karbondioksida dari mulut yang dibulatkan. Sandra yang mendengar hentakan napas Rion lantaran ruang rawat itu senyap, mengulum keras kedua belah bibirnya. Sandra berdehem sebelum melanjutkan acaranya membaca buku. Kebetulan dia bertemu perawat yang baik, yang bersedia meminjamkan ponsel—sehingga dia bisa menghubungi Frida, dan Sandra bersyukur karena sahabatnya itu baik-baik saja. Tidak seperti Rion yang diperlakukan kejam oleh papanya, Frida ternyata bernasib baik. Frida justru diantarkan pulang dalam kondisi utuh, tidak terluka sedikitpun. Oh, dan perawat baik hati itu juga bersedia meminjamkan buku supaya dia memiliki kegiatan. Tidak bosan hanya menonton acara televisi saja. Sandra