Broddy Yoseph marah besar. “Aku tidak mau tahu. Seret putriku pulang sekarang juga.” “Bagaimana dengan orang-orang yang bersama nona Sandra, Tuan?” “Bunuh saja mereka, dan buang jasadnya di jalanan,” perintah Broddy Yoseph yang sudah terbakar emosi. “Cepat pergi dari hadapanku. Tunggu apa lagi? Selesaikan tugas kalian. Sekarang juga!" “Ba-baik, Tuan.” Empat orang yang semula berdiri di depan sang pemilik rumah itu akhirnya memutar langkah, kemudian bergegas keluar dari ruang kerja di lantai satu rumah sang tuan. “Kurang ajar!” ‘BRAKKK!’ Broddy Yoseph memukulkan kepalan tangan ke atas meja kerjanya. Napasnya tertarik kentara. Beberapa detik kemudian hentakan napas kasar keluar dari celah bibir sang pengusaha. “Berani sekali dia menggangguku.” “Tenang, Paman.” “Tenang katamu? Bagaiman