"Lo ada di mana sih, gue cari-cariin lo di halte. Gila lo, gue panik tau," Dian melirik Liam, laki-laki itu memandangnya, sedetik kemudian laki-laki tersenyum. Ia tahu dengan tatapan laki-laki itu mencoba mengerti dengan keadaanya. Mungkin ini efek dirinya telah terlalu lama menjomblo. Jujur laki-laki itu menarik perhatiannya. Dari segi fisik, dia sangat keren, tampang oke lah, ia tidak terlalu suka dengan laki-laki metroseksual. Masalahnya ia pernah berpacaran dengan model pria seperti itu, dan hubungannya berakhir sia-sia. Laki-laki itu pendengar yang baik, dan laki-laki sangat cerdas menurutnya, cerdas yang ia maksud bukan kutu buku. Tapi kecerdasan yang laki-laki itu miliki mencakup aspek pengetahuan yang cukup luas. Selama ia berbicara dengan laki-laki itu cukup berbobot dan juga me

