Langkah gontai kini sudah sampai di sebuah ruangan yang akan mempertemukan dirinya dengan kedua orang yang semenjak tadi sudah meneror lewat ponselnya. Avelyn mangatur napasnya, agar sedikit lebih tenang. Padahal sebelumnya ia begitu suntuk dan tidak ada mood untuk melakukan apapun. Tapi entah kenapa dirinya sekarang menjadi tegang dan nerves. Hendak ia memegang knop pintu tapi pintu tersebut sudah terbuka terlebih dahulu dan menampilkan sosok Jeff yang kini sudah berkacak pinggang di ambang pintu tersebut. Sorot mata Jeff menyelusuk seluruh inci tubuh Avelyn. Hal itu jelas membuat dirinya merasa terintimidasi atas sikap Jeff tersebut. “Kenapa?” tanya Avelyn. “Kamu tuh habis dari mana aja, udah jam berapa ini? Jam pulang sekolah udah semenjak tadi?!” Jeff tak mau kalah, suaranya begit