Denis POV
Aku memandangi isyarat tangan Kanaya yang mengatakan bahwa waktu kami akan berpisah menjadi satu tahun. Dadaku langsung terasa sesak, dan tanpa sadar aku berteriak, suara penuh kemarahan yang sepertinya lahir dari rasa takut.
“Tidak boleh! Kamu tidak boleh ambil kesempatan itu! Aku tidak bisa berpisah darimu lebih lama lagi! Kita baru resmi pacaran beberapa hari, dan setelah itu kita harus LDR. Hari-hariku jadi terasa lebih panjang dan berat tanpamu. Aku coba bertahan karena aku ingin mendukung impianmu, karena kamu bilang,kita harus sama -sama berjuang agar menjadi pribadi yang lebih baik, sehingga kamu bisa diterima oleh keluargaku, terutama mamaku. Tapi satu tahun? Aku tidak bisa! Enam bulan sudah cukup, aku menolelir tidak bersamamu. Itu sudah komitmen kita dari awal, aku t
