Dilema

1092 Kata

Dewi menjerit senang begitu melihat Victor, lelaki Italia nan gagah dengan rambut kecokelatan yang berantakan dan mata biru yang menawan, tiba-tiba muncul.. "Victor! Kamu kok bisa datang? Janjian ya sama Naya? Kamu ini selalu nempelin Naya kayak super glue. Nggak di kelas, di kantin bahkan rela ikut sampai ke Lake Como ini. " serunya sambil tertawa. Denis hanya bisa cemberut, apalagi mendengar komentar Dewi. Matanya yang tajam langsung memicing, tanda bahwa dia tidak suka dengan kehadiran Victor yang tampak menempel pada Kanaya seperti lem yang tak terpisahkan. Namun, Victor, dengan gayanya yang santai, seolah tidak terpengaruh oleh tatapan tajam Denis. Dia malah tersenyum lebar, menepuk bahu Kanaya dengan akrab. "Iya, aku nggak bisa jauh dari Naya. Dia penyelamatku. Belum pernah aku ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN