Sampai saat ini, Malik juga masih belum bisa beraktivitas seperti biasanya. Hal tersebut membuat sang papa turut prihatin. Sehari-hari Malik hanya melakukan hal yang berkaitan dengan Felice. Kado-kado yang pernah diberi oleh putri bungsunya, yang bahkan sudah dia taruh di gudang, mulai ia kenakan. Kamar Felice di rumahnya, sengaja dibiarkan sesuai hari terakhir putrinya itu menempati. Tepat di hari di mana gadis itu memutuskan untuk pergi. Aroma parfum Felice pun masih tercium. Seketika Malik teringat saat Felice ke kantor. Parfumnya menguar saat meminta papanya memeluknya. Ah, andai waktu bisa diputar kembali. Andai Malik tahu jika apa yang dilakukannya akan membuat Felice berbuat seekstrim itu ... namun semuanya sudah terlambat, bukan? Fero yang melihat papanya seperti itu, mulai mer