Tiga Puluh Tiga-Rencana Dewa

1018 Kata

Saat ini Fero benar-benar merasa sendiri. Sang papa, kini sudah berubah. Oma-opa dari sang mama, sudah tidak ada. Mereka sudah meninggal. Dewa? Ya, harapan satu-satunya Fero adalah pria itu. Wanita itu tak bisa hidup sendiri. "Dewa, tidak bisakah kita perbaiki hubungan kita? Aku sudah siap untuk memiliki anak dari kamu," ucap Fero, ketika Dewa sedang memakai dasi, di depan cermin, di kamar mereka. Pria itu sedang bersiap untuk berangkat ke kantor. "Aku tidak salah dengar? By the way, kenapa kamu berubah pikiran?" tanya Dewa, ia masih fokus dengan dasinya. "Aku tidak mau kesepian, di saat aku tua nanti. Kesepian itu nggak enak." Ya, saat ini Fero benar-benar merasakannya. Papanya tak lagi memprioritaskannya. Dia tidak biasa dengan itu. Hidupnya terasa hampa. "Itu salah kamu sendiri. K

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN