PART 57 - FARIZ DAN MARTIN. Dengan tersenyum-senyum, Anggita memasuki ruangan kantornya. Ia melirik ke arah Clarisa yang terlihat sibuk dengan komputernya. "Ih Bu Tiara itu ternyata ganjen ya." Sisi yang sedang menulis sontak menghentikan gerakannya. "Ganjen maksudnya?" "Iya, dia kan makan siang sama Pak Cakra, masa pegang-pegang tangan Pak Cakra. Ya ampun ngarep banget sih di pegang." Padahal dalam hati Anggita mengeluh. Kasihan amat ya gue yang gak pernah dipegang Pak Cakra. "Hah serius?" Rita ikutan kepo. "Iya, belum lagi wajahnya itu lho hadeh, sok kecakepan banget." "Ya tapi wajar sih, Pak Cakra gitu lho, udah ganteng, tajir pula. Hadeh sayang banget ya kalau di lepas." "Gi, lo udah ceramahnya?" Telinga Clarisa rasanya semakin pengang mendengar ocehan sahabatnya. "Oh so