PART 56 - FARIZ DAN BIMA. Malam belum begitu larut, ketika mobil Fariz berhenti tepat di depan rumah Clarisa. Mereka sempat berbincang sebentar, sebelum akhirnya keluar dari area restoran. Sepertinya mengajak lelaki ini berkunjung ke rumah bukan hal yang aneh. Apalagi kedua orangtuanya mengenal Fariz. Kesan pertama seorang Fariz di mata Clarisa, adalah sosok lelaki yang ramah, dan sopan dalam bertutur kata dan pandangan. Paling tidak sudah memiliki point plus untuk melangkah ke arah selanjutnya. Keadaan rumah saat itu cukup lengang, dengan pintu utama yang terbuka lebar. Sempat heran, karena tidak biasanya Ayah dan Ibu membuka pintu lebar- lebar, kecuali ada tamu yang sedang berkunjung. Atau mungkin, mereka memang sedang menunggu kedatangan Fariz dan Clarisa malam ini? Yah, tentu s