Seminggu berlalu begitu cepat, selama itu Gibran masih tetap sama, tak memiliki niatan untuk kembali sekolah ataupun melakukan kegiatan lainnya, yang anak itu lakukan setiap hari adalah menanyakan keberadaan bundanya setiap hari pada orang-orang yang ada di rumah itu, hingga akhirnya Krystal dan Kai berpikiran untuk membawa Gibran ke psikolog agar akal anak itu kembali normal. Gerald pun masih sama, berangkat pagi dan pulang larut malam, tak ada yang aneh karena saat itu Krystal terus memantau keadaan putranya yang kembali menggilai pekerjaannya melebihi batas wajar, bahkan putranya mulai lupa jika memiliki Gibran sebagai seorang anak yang perlu di perhatikan. "Ge," Krystal mengetuk pintu kamar putranya dengan pelan, jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi tapi Krystal tak melihat keberadaan
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari