Chapter 9

1662 Kata

Aurora sedikit melenguh ketika kelopak matanya terbuka sempurna. Bias lampu kamar yang temaram semakin membuat kening Aurora mengernyit. Merasa bingung dengan tubuhnya yang masih terlihat utuh, tidak remuk menjadi sisa potongan daging mayat berserakan di tengah jalan. Napasnya masih bisa Aurora gapai, walau terasa memburu. Dan itu sedikit membuktikan bahwa Aurora masih hidup. Kenapa masih hidup? "Kau bangun. Ku harap kau juga bangun dari kebodohanmu itu!" Suara itu? Lantas Aurora mendongkak, dan menemukan sosok tinggi yang sedang duduk menyilang di sofa kecil di samping ranjang. Begitu arogan dan juga sialan. Detik seolah berganti menjadi sesuatu yang mencekam. Aurora merasa terjebak semakin dalam pada titik paling berbahaya melebih berbahayanya di interogasi malaikat maut

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN