Chapter 25

845 Kata

Langit sudah melukiskan warna kelam. Dan Darren baru bisa menghembuskan napas panjang ketika syuting telah selesai. Merenggakan otot-ototnya yang ngilu karena harus beradegan menjadi seorang pembalap mobil liar yang meliuk-liuk di jalanan. Ia juga sudah merasa puas telah mengerjai manusia hina seperti Grace. Mungkin Grace masih beruntung tidak berakhir menjadi potongan mayat di tangan Darren. Dan entah kenapa Darren juga merindukan rumah. Lebih tepatnya pada penghuni kamar mewah di mansionya. Aurora. Darren rindu mulut tajam itu memuntahkan kata-kata kasar lagi untuk melawannya. Shit! Sejak kapan ia menjadi pria payah seperti ini. Sungguh ada apa dengan organ tubuhnya sekarang. Kenapa mereka selalu merintih untuk dekat dengan tubuh wanita itu di setiap waktu. Ah, mungkin ia memang su

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN