Pertikaian

2513 Kata

Adam menoleh ke belakang, memberi isyarat mata dan tangan kepada Neo dan supir agar berhenti mengikuti mereka. “Kembalikan lagi ke dalam mobil. Tunggu saja di sana sampai aku menghubungi kalian,” ujarnya menatap Neo dengan berbahasa Inggris. “Baik, Tuan.” Neo mengangguk paham. Situasi di halaman rumah Naswa sangat riuh. Pintu pagar terbuka lebar. Tapi, tidak terdengar suara kegaduhan dari sana. “Tenang, Naswa. Jangan terpengaruh dengan keadaan, apapun yang terjadi,” ujar Adam memberi nasihat. Ia tidak tahu bagaimana cara Naswa mengelola emosi di hadapan orang lain. Tapi selama ini ia mengenal Naswa, wanita itu sulit menahan emosi dan suka berkata ketus bila berhadapan dengannya. Naswa menoleh ke belakang, melihat Adam berjalan di belakangnya. “Aku ada di sini. Apapun yang terjadi, ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN