***
Ia tersenyum nakal, berjalan dengan anggun mendekati seorang pria yang kini terbaring lemas di ranjang.
“Kau mau ini, Tuan Neo?” tanyanya dengan nada bicara manja seraya menawarkan sebotol minuman anggur.
Neo tersenyum sambil merentangkan kedua tangan ke arah wanita yang berjalan ke arahnya. Tanpa busana sehelai pun di tubuhnya, Neo tidak mempedulikan itu.
“Kemarilah, Baby. Malam ini adalah malam sempit kita. Aku harus segera kembali.”
Bella memasang wajah sebal, “Lalu kau akan melupakan pembahasan kita, Sayang? Kau bilang akan membahas proyek itu setelah aku melayani milikmu.”
Neo menyambut kedatangan Bella dengan ciuman panas, lalu ia melepas bibirnya.
“Ah ya … aku hampir saja lupa, Sayang. Sebentar, aku akan mengambil berkas itu,” ujarnya beranjak turun dari ranjang.
Bella m
