SEMENJAK hari itu aku mulai menjalani hidup baru. Aku belajar mencintainya, menaruh hatiku padanya, dan kembali mengaguminya sama seperti lima tahun lalu. Aku mengiriminya pesan setiap kali aku sempat, juga memberikan perhatian lebih layaknya seorang tunangan pada umumnya. Kak Alex menanggapisemua itu dengan antusias. Ia membalas pesanku dengan cepat hingga terkadang sanggup membuatku lupa waktu. Sudah berapa lama kami melakukan hal seperti itu hingga aku melupakan sekitarku? Tanpa sadar, tiga bulan telah berlalu. Hubunganku dan Kak Alex berjalan dengan sangat baik. Kurasa, aku mulai mencintainya dan sering merindukan kedatangannya saat malam minggu. “Kakak sakit?” tanyaku pagi itu saat Kak Alex menelepon dan berkata tidak bisa mengantarku. “Iya, ini dari pagi kepalaku pusing dan terus

