“Kak,” panggil Fay pada Mama dari Raja. Wanita yang dari dulu adalah teman Fay dalam menjadi wali murid untuk setiap acara yang diadakan sekolah. “Hm?” “Hari ini masak apa?” tanya Fay dengan senyum lebarnya. Dia memang tidak pernah melewatkan kesempatan apapun untuk bisa makan enak. Dengan besannya, Fay lebih sering belajar memasak alih-alih minta dimasakkan karena ia juga harus menjaga gengsinya. Tapi kalau dengan Kak Rizka, wanita itu lebih leluasa untuk meminta sang tuan rumah memasak. Toh ini juga sudah lewat waktu makan siang dan Fay yakin semua orang dewasa di rumah ini sudah sangat lapar. Rizka melotot kemudian mengajak Fay untuk mengikutinya ke dapur. Sejak Fay, Denis dan adik mereka yaitunya Fateh datang, Rizka bahkan tidak menyuguhkan mereka minum. Bukan karena dia yang ikuta