Lucien masih tidak rela wanita itu memegang ponselnya sendiri. Benda yang selama ini ia simpan dengan aman di ruang kerjanya, terpaksa harus ia kembalikan pada wanita itu. Lucien cemberut saat melihat Serena sibuk memainkan ponselnya kembali. Dering notifikasi berbunyi tanpa henti setelah dinyalakan dan wanita itu tersenyum bahkan sesekali tertawa saat mengetikkan kalimat balasan, entah siapa yang mengiriminya pesan-pesan itu. Lucien duduk di kursi meja kerjanya, memangku Serena yang duduk menyamping di atas pangkuannya sambil memperhatikan wanita itu. “Serena, jika kau mengabaikanku seperti ini aku akan menyita ponselmu kembali.” “Aku sudah bilang, akan kembali ke kamarku dan membiarkanmu bekerja. Kau bilang sudah tidak bekerja dengan benar selama satu minggu, bukan?” “Bukan itu maksud

