Sila masih menikmati belaian lebut kekasihnya. Pria itu sedang dalam mode ‘romantis’. “Jadi, jangan menggantungku terlalu lama, hmm,” bisik Alle di telinga Sila. Sang kekasih hanya mengangguk di dadanya—tanpa menjawab langsung. Alle menyungging senyum. Merasa senang dengan pembicaraan mereka kali ini—yang bagi Alle memberi harapan baru. Sila memang masih terlihat bersedih, ketika menyebut masalah perselingkuhan sang Papa, tapi wanita itu sudah berani membuat langkah besar dengan berusaha untuk memaafkan dengan ikhlas. Itu adalah perkembangan yang luar biasa menurutnya. Apalagi, Sila sudah tak lagi menangis tergugu, atau marah saat mengingat kejadian yang sudah menghancurkan hati wanita itu. Tangan Alle masih terus mengusap lembut punggung sang kekasih, sembari sesekali memberikan kecupan p