Sila baru saja turun dari taxi online di depan kliniknya. Waktu menunjukkan pukul 7 lebih 10 menit saat ponselnya meraung tanpa henti. Berjalan menuju kursi yang tertata di depan klinik, sembari tangan wanita itu sibuk membuka tas, mengaduk untuk mencari benda yang masih belum berhenti meraung tersebut. “Ya, Ka?” tanya Sila begitu benda bernama handphone itu berada di samping telinga kanannya. Setelah tadi pagi pria itu mendatangi rumahnya untuk mencari Alle, apakah pria itu masih belum menemukan keberadaan sepupunya tersebut sampai sekarang? Tanya itu bercokol di otaknya begitu saja. Rasa khawatir, dan takut jika seseuatu yang buruk terjadi pada sang mantan langsung menyelimuti hatinya. Telinga Sila menangkap suara bising. “Ka??” panggilnya lagi ketika masih belum mendapat jawaban dari s