Sila masih terengah, setelah melayangkan pukulan dengan sekuat tenaga. Gila! Sudah lama dia tidak pernah menggunakan kemampuannya yang satu ini. Kedua tangannya sudah beralih kegiatan untuk memberi suntikan pada para pasiennya. Namun kali ini, tangan yang biasa ia gunakan untuk memeriksa pasien itu, kini terkepal kuat. Sila bahkan merasa ruas-ruas jarinya nyaris remuk. Panas langsung terasa begitu kepalan tangannya beradu dengan tulang rahang pria besar yang tidak dikenalnya. Ugghhh… Sila mengibas-ibaskan tangan kanannya yang sekarang terasa nyeri. Jangan salahkan Sila karena apa yang ia lakukan adalah bentuk perlindungan diri setelah pria itu berusaha melayangkan pukulan ke arahnya. Bersyukur ia masih memiliki gerak refleks yang baik hingga bisa menghindar dengan cepat, kemudian refleks m