Alle menghela nafas panjang. Tidak hanya sekali, melainkan berkali-kali. Rasanya begitu berat untuk melanjutkan langkah. Tidak seperti dulu, ketika ia belum berkencan dengan Sila. Dulu, ia bisa pergi ke mana saja tanpa beban. Langkah kakinya terasa begitu ringan, saat meninggalkan Indonesia. Tapi saat ini, ia sungguh merasa berat untuk melangkah. Padahal, semalaman bahkan ia tidak tidur--hanya untuk bisa menikmati waktunya bersama kekasihnya itu. Meskipun yang mereka lakukan hanya saling bercerita, dan sedikit b******u—karena mereka berdua sudah membuat batasan untuk hubungan mereka, dan mereka menjalankan komitmen yang sudah mereka buat bersama. No s*x before marriage. Dan Sila juga sudah mempertegas, not even make out. Entah mengapa, Alle tidak merasa kecewa atas batasan yang sudah diper