Kepala wanita itu mendongak, melihat mentari yang sudah mulai bergeser menuju ke tempat peraduannya. Memberikan waktu untuk rembulan mengantikan dirinya menghias langit. Sila segera melajukan si hijau setelah bisa keluar dari rumah sakit. Alle masih belum kembali. Entah mengapa ia mengingat Hesa, dan ingin mengunjunginya. Sila melangkah pelan memasuki tempat yang sudah beberapa bulan terakhir belum sempat lagi ia kunjungi—karena kesibukannya, bukan karena melupakan keberadaannya. Seseorang yang ada di tempat itu tidak mungkin bisa ia lupakan. Ia sudah tersimpan di dalam hatinya. Meskipun sudah tak lagi merajai hati—karena ada sosok lain yang kini menguasai sebagian besar hatinya, akan tetapi, namanya akan tetap terukir di relung hati—menyimpan indah semua kenangan yang pernah ada. Langka