38. Akhir

1354 Kata

“Aku mungkin nggak bisa mencintaimu sebaik dia, tapi aku akan berusaha untuk lebih peduli kepadamu. Apa itu cukup?” ─Isa─ *** Ayana menahan air matanya, sangat takut kalau Anta tidak akan membuka matanya lagi setelah ini. “Ta...?” Anta tersenyum, lalu membuka mata. Dia menarik tengkuk Ayana, kemudian mengecup bibir gadis itu. “Aku ngantuk.” Ayana mengangguk. Setelah beberapa menit, Ayana bertanya lagi, “Ta...?” Tidak ada reaksi. “Ta...?” Anta tertawa, tidak bisa tidur. Dia pun menarik Ayana untuk tidur di sebelahnya, untung sofa itu agak lebar, dan bisa menampung dua badan walau mereka harus berdesakan. Anta memeluk pinggang ramping Ayana, mengecup bibir manyun gadis itu. “Peluk aku, rasakan napasku, dan jangan ganggu tidurku. Mengerti?” Barulah Ayana tersenyum, dan ikutan ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN