Langkah (2)

1636 Kata

“Calon istri saya menginginkan mahar, dan saya hanya bisa memberikan itu jika saya kembali ke perusahaan.” Kakek Isa terkejut dengan senyuman sang cucu. Kapan terakhir kali dia melihat Isa tersenyum? Dua tahun lalu? Lima tahun lalu? Ah ya, senyum bahagia itu dilihatnya lima tahun lalu ketika cucu ini menggendong Bayu. Maka sampai dia keluar ruangan, sang kakek masih tertegun. *** Sekeluarnya ruang kerja sang kakek, Isa menuju dapur, melihat Bayu sedang duduk bersama kakek-neneknya. Dia mendekat, dengan mengatakan ingin bicara berdua dengan putranya. Isa menatap Bayu yang duduk sambil menunduk. Anak itu tampak sangat sedih, bahkan masih ada air mata di sudut matanya. Isa bingung bagaimana membujuk Bayu agar tidak sedih. Dia baru saja ingin menghubungi Fanya untuk menyelesaikan masalah i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN