“Calon istri saya menginginkan mahar...” ─Isa─ *** “Hancurkan keluarganya.” Ayana langsung mengalihkan pandangan saat matanya berkaca-kaca. Dia ingat ibu Anta sedang sakit, dan ekonomi keluarga mereka juga pas-pasan. Kalau dia menghancurkan keluarga itu, Anta tidak akan punya apa-apa lagi. Sama sepertinya. Melihat berbagai emosi yang berkecamuk di wajah gadis itu, Isa menghela napas. “Kamu yakin?” Ayana masih menunduk ketika mengangguk. “Ya.” “Baiklah.” *** Siang harinya, Bayu pulang. Dia langsung mencari Ayana dan memeluk gadis itu dengan penuh kerinduan. Ayana awalnya senang karena Bayu sangat merindukannya dan dia juga merindukan anak itu, tapi setelah beberapa saat, semua hal yang terkait Bayu akan mengingatkan Ayana kepada Anta. Perasaan senangnya pun berubah jadi sedih, me