“Apa kamu tahu rasanya ketika kamu sangat sedih tapi masih berpegang pada ingatan bahagia?” ─Ayana─ *** Ayana menolak pulang bersama Valdi atau Isa. Dia memilih jalan kaki, menikmati udara malam untuk menenangkan perasaan tertekannya. Isa tidak bisa membiarkan Ayana sendirian, tapi tidak bisa juga membiarkan Fanya menunggunya, maka dia meminta sopir mengantar sekretarisnya pulang, sementara dia sendiri berjalan di belakang calon istrinya. Ayana menyadari keberadaan Isa yang mengikutinya di belakang, tapi tidak peduli. Dia hanya mencoba melupakan Anta, tapi semakin mencoba, dia hanya semakin ingat. Ayana sempat berpikir untuk mendatangi Anta dan menanyakan langsung apa masalahnya sampai harus putus, padahal dia bisa melihat pria itu masih mencintainya dan merindukannya. Namun, dia t