Perhatian (2)

1320 Kata

“Selesai! Jangan pernah muncul di depannya lagi.” Ayana merasakan pusing yang teramat sangat setelah kata-kata Isa terucap. Dia masih ingin menanyakan keadaan Anta, tapi kegelapan sudah lebih dulu menyambutnya. Bruk Ayana pingsan. Isa dan Anta kompak mendekati gadis itu. Isa mendorong Anta, berkata, “Jangan menyentuhnya!” kemudian mengangkat Ayana, dan membawanya ke rumah sakit. Anta tertegun menatap Isa yang membawa pergi Ayana. Menunduk sedih, dia menatap telapak tangannya yang berdarah, kembali mengingat cara gadis itu menangis. “Ini yang terbaik, Ay...” Wanita yang sebelumnya bersama Anta kini telah berapakaian, dan dia masuk ke kamar itu kembali. Ekspresi sedih dan terluka yang dia pasang beberapa waktu lalu sekarang sudah lenyap. Dia dengan santai duduk di tepi ranjang, meny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN