“... Apa Daddy setuju untuk memproduksi baju tim cheers sesuai permintaanmu?” Risa menggeleng. “Kata Bang Isa itu terlalu penuh warna, tapi dia akan menghubungi tim design-nya untuk meninjau ulang. Dia bilang design-ku kreatif, hanya perlu dipoles dikit aja.” Bayu merapikan rambut Risa yang sedikit berantakan, tersenyum kecil ketika melakukan itu. “Kamu benar-benar pengen jadi designer?” Risa menepis tangan Bayu, risih diperlakukan begitu intim oleh keponakannya sendiri. “Benar! Aku akan jadi designer terkenal suatu hari nanti.’ “Baiklah, Nona Designer, mari kita isi perut dulu sebelum isi otak dengan rancangan design-mu yang lain.” Risa menggamit lengan Bayu, dan itu agak membuat Bayu gugup, tapi si bibi malah terlihat tidak peduli. “Nanti kamu yang cobain design terbaruku, ya?” Waj