"Ma, jawab. Kenapa Mama ikut-ikutan papa memperlakukan Haifa berbeda? Padahal justru harusnya Mama jadi sosok paling baik dalam memperlakukan dia, harusnya bahkan Mama jadi orang pertama dan satu-satunya yang melindungi Haifa, membelanya, lebih dari siapa pun. Tapi ... kenapa, Ma?" Di kediaman barunya itu, Deril tak henti mempertanyakan hal yang sejak hari-hari lalu bercokol dalam benaknya, meski hanya mendapat jawaban isak tangis saja. Namun, Deril akan terus bertanya. Hingga akhirnya mama bilang, "Karena papa membencinya." Dengan suara amat lirih. "Dan Mama pengin dapetin hati papa lagi. Mama tau Mama salah, Ril. Makanya papa begitu. Tapi kalau Mama membela Haifa, papa bakal tambah jauh ... tambah nggak bisa digapai ... karena Mama membela sesuatu yang papa benci." Deril mencelus mend